Saturday, April 23, 2011

Cerdas Vs Rajin


Kakek meletakkan surat kabar yang ia baca, kemudian menatapku melewati kaca mata plusnya yang tebal.


“Apa itu cerdas?” tanyanya.
“Pandai berpikir.” jawabku.
Kakek mengangguk, “Lalu apa itu rajin?”
“Suka bekerja.” jawabku lagi.


“Kemarilah.” Ia melambaikan tangan agar aku duduk di sisinya. Aku mendekat dan duduk di kursi di sampingnya. Melihat dari dekat wajah kakek yang diukir guratan usia tua, dibingkai sepasang mata teduh yang menyimpan selaksa kebijaksanaan.


“Nah, sekarang katakan, apa yang kau naiki kemarin waktu menuju ke rumah kakek?”
“Mobil.”
“Benar, mobil. Apa yang membuatnya bergerak?”
“Mm… Roda.”
“Apakah roda hanya dapat melaju lurus ke depan?”
Aku menggeleng. “Tidak, roda dapat berbelok-belok. ”
“Mengapa demikian?”
“Karena ada kemudinya.” Jawabku lagi. Masih tak memahami apa hubungan semua ini dengan pertanyaanku tadi.


Kakek tersenyum.
“‘Roda’ adalah ‘rajin’, karena ia selalu bergerak. Itulah kewajibannya, pekerjaannya, tugas yang harus selalu ia lakukan. ‘Kemudi’ adalah ‘cerdas’, karena ialah yang berpikir, menentukan kemana roda harus berbelok, ke kanan, atau ke kiri.”
“Berarti ‘cerdas’ lebih hebat, karena tanpa kemudi, roda tak dapat mengerti kemana harus mengarahkan lajunya!” Aku berseru.
“Begitukah? Jika tak ada roda apakah ia akan tetap hebat? Apa jadinya kemudi tanpa roda, apakah mobil tetap dapat melaju?” Kakek bertanya.
“Berarti… ‘rajin’ lebih hebat. Walaupun tanpa kemudi, ia masih dapat melaju.” sahutku ragu-ragu.
“Dan membiarkan mobilnya menabrak segala sesuatu, karena tidak mengikuti alur jalan yang berliku?”


Aku memandang kakek.
“Cucuku… Keduanya tidak akan menjadi hebat, bila berdiri sendiri-sendiri, terpisah, tanpa mau bergabung. Karena kehebatan itu hanya muncul bila mereka saling mendukung dan bekerja sama. Kemudi yang menentukan arahnya, dan roda yang melajukan mobil sesuai tugasnya.”
Kakek menatapku, “Kau tahu, apa yang membuat keduanya bekerja bersama?”


Aku menggeleng.
“Pengemudi mobilnya. Yang mengatur kemudi dan roda agar saling mendukung dan berjalan bersama. Bagaimana laju mobilmu, halus atau kasar, menabrak atau lancar, tergantung siapa yang duduk di tempat itu.” jawab Kakek.


“Ia adalah hatimu.” Telunjuknya terarah ke dadaku.


“Yang mengatur lajunya langkahmu. Dengannya kau memilih, apakah hanya menjadi cerdas, atau hanya menjadi rajin, atau memutuskan mendudukkan keduanya bersisian dan saling melengkapi satu sama lain.


Secerdas apapun seseorang, sebesar apapun idenya, tak akan berguna tanpa kerja keras yang mewujudkannya menjadi nyata.


Serajin apapun seseorang, bila itu dilakukan tanpa pemikiran, hasilnya hanya akan menjadi sia-sia.”
Kakek menatapku dengan bijak.


“Jadi, menurutmu, mana yang lebih hebat, menjadi cerdas atau menjadi rajin?”
“Menjadi keduanya.” Kataku mantap, dengan senyum lebar membalas senyumnya.


 

Wednesday, April 13, 2011

Hidup Manusia = Sebuah Buku

Hidup manusia itu seperti sebuah buku
Sampul depan adalah tanggal lahir
Sampul belakang adalah tanggal pulang
Tiap lembarannya adalah hari - hari dalam hidup kita..

Ada buku yang tebal
Ada buku yang tipis
Hebatnya,
Seburuk apapun halaman sebelumnya
Selalu tersedia halaman selanjutnya yang bersih, baru, dan tiada cacat..

Sama dengan hidup kita
Seburuk apapun kemarin
ALLAH selalu menyediakan hari yang baru untuk kita
Keseempatan yang baru untuk bisa melakukan sesuatu yang benar setiap hari
Memperbaiki kesalahan,
Melanjutkan alur cerita yang sudah ditetapkan-Nya.

TETAP SEMANGAT Kawan !! :)

Karena Allah selalu mempunyai rencana Indah untuk Kita ^-^

Be a GOOD Moeslem or DIE as Syuhada !!


Keep Istiqomah :)

Saturday, April 9, 2011

Seminar HAI (Himpunan Astronomi Indonesia) 2011: Edaran Pertama

SEMINAR HAI 2011

Dalam rangka memperingati 60 tahun Pendidikan Astronomi di Indonesia, Himpunan
Astronomi Indonesia (HAI) bekerja sama dengan Panitia Peringatan mengadakan
kegiatan pertemuan ilmiah. Pertemuan ilmiah ini merupakan salah satu agenda
dalam rangkaian kegiatan peringatan tsb, sekaligus kegiatan ilmiah berkala
dua-tahunan yang diselenggarakan HAI. Seminar HAI 2011 meliputi topik-topik
seputar:

- Solar & Stellar Physics
- Solar System & Extrasolar Planetary System
- Milkyway, Extragalaxy & Cosmology
- High Energy Astrophysics
- Astronomical Instrumentation & Facilities
- Popularization/Promotion of Astronomy

WAKTU & TEMPAT
Sabtu 29 Oktober 2011 di Aula Barat, Institut Teknologi Bandung

FORMAT PRESENTASI
Oral dan poster

TANGGAL-TANGGAL PENTING
Abstrak:
  Penerimaan mulai: 2 Mei 2011
  Batas penerimaan: 4 Juli 2011
Registrasi: 2 Mei 2011
  Batas registrasi-awal: 12 September 2011
  Batas registrasi: 29 Oktober 2011
Prosidings:
  Awal penerimaan naskah lengkap: 10 Oktober 2011
  Batas penerimaan naskah lengkap: 21 November 2011

ALAMAT SITUS
http://situs.opi.lipi.go.id/hai/60th-astro/
http://astronomy.itb.ac.id/60th/

KOMITE SAINTIFIK
M. I. Arifyanto (ITB)
B. Dermawan (ITB)
T. Djamaluddin (LAPAN)
L. T. Handoko (LIPI)
D. Herdiwijaya (ITB)
T. Hidayat (ITB)
P. W. Premadi (ITB)
M. Putra (ITB)
M. Raharto (ITB)
W. Sawitar (Planetarium Jakarta)
A. B. Suksmono (ITB)
H. R. T. Wulandari (ITB)

PANITIA LOKAL
B. Dermawan (ITB)

SEKRETARIAT
d/a KK Astronomi - FMIPA,
Gedung LabTek III Lantai IV, Institut Teknologi Bandung
Jalan Ganesha 10, Bandung 40132
Tel: 022-2511576   Fax: 022-2501970
email: seminarhai2011@yahoo.com

Sunday, April 3, 2011

NEW BUILDING ON UI >> PERPUS PUSAT

Ini nih, perpus baru UI . Fasilitas perpustakaan ini dibangun di atas lahan seluas 2,5 hektar dan merupakan pengembangan dari Perpustakaan Pusat UI yang sudah dibangun tahun 1986-1987. Luas seluruh bangunannya mencapai 30.000 meter persegi.




















Gallery

She really doesn't know what to do
Girl it's just a matter of time
Before he finds another more fine
After he's done dulling your shine
You're out the door and he's through with you

Tell me is the money worth your soul
Tell me what's the reason that you hold on,
When you know that dude has a whole wall of 'em just like you
And girl you're just way too fine
Gotta be treated as one of a kind
Girl use your mind
Don't be just another dime

I can't take
Seeing you with him
'Cuz I know exactly what you'll be
In his gallery
It's just not fair
And it's tearing me apart
You're just another priceless work of art
In his gallery

You're a masterpiece
I know that he
Can't appreciate your beauty
Don't let him cheapen you
He don't see you like i do
Beautiful not just for show
Time that someone let you know

Saturday, April 2, 2011

Dorama: Bloody Monday


Sebuah serial manga yang lagi-lagi diangkat ke dalam sebuah dorama live action. Manga yang terbit setiap minggu di Majalah "Weekly Shonen Magazine" ini karya dari Ryuumon Ryou. Dalam dorama live action kali ini tokoh utama dipercayakan pada Miura Haruma dimana di sini dia berperan sebagai seorang hacker.


* Title: ブラッディ・マンデイ
* Title (English): Bloody Monday
* Format: Renzoku
* Genre: Action, suspense
* Broadcast network: TBS
* Broadcast period: 2008-Oct-11 to 2008-Dec
* Air time: Saturday 19:56
* Theme song: Over the rain ~Hikari no Hashi~ by flumpool

Cast:

Production Credits:

Sinopsis:
Virus misterius menyerang Rusia
Tujuan: Tak diketahui,
Dua petunjuk : Seorang wanita misterius bernama "Maya" seorang anggota gangster, dan "Bloody Monday" adalah kata kunci proyek ini.

Disini dikisahkan setelah sebuah virus misterius berhasil melumpuhkan populasi Rusia, seorang pemuda sekolah yang bernama Fujimaru direkrut oleh sebuah agen PSIA (Public Security Intellegence Agencies - Agen Intelijen Keamanan Publik) untuk mencari tahu apa yang terjadi di Rusia ketika agen-agen Third-I PSIA sedang mencoba memperbaiki memory stick tak dikenal yang isinya berisi file-file insiden yang terjadi.

Fujimaru adalah seorang pemuda sekolah menengah tingkat 2 dan anggota Klub Surat Kabar Sekolah, yang memiliki identitas lain. Falcon, adalah identitas lain Fujimaru saat dia menjadi seorang hacker, identitas ini hanya diketahui oleh ayahnya, PSIA, dan Klub tempat dia bergabung. Falcon ini dikenal sebagai hacker yang memiliki kemampuan menembus komputer orang-orang yang diduga melakukan kejahatan dan mengungkapkan bukti-bukti kejahatannya ke muka umum.Bila Falcon sedang serius keadaan ini sering disebut "Falcon Mode", biasanya pupil mata Fujimaru selalu menyipit, dan ini sepertinya keturunan, karena ayah Fujimaru juga melakukan hal yang sama apabila bertarung.

Recommended links:

WATCH THRILLER >>>

<iframe title="YouTube video player" width="640" height="390" src="http://www.youtube.com/embed/M1Vg56ln320" frameborder="0" allowfullscreen></iframe>

    Sunday, March 13, 2011

    Aku Hanya Hidup Hari Ini


    Hiduplah hari ini tanpa kesedihan, kegalauan, kemarahan, kedengkian, dan kebencian. Jangan lupa, hendaklah Kamu goreskan pada dinding hatimu satu kalimat (bila perlu kamu tulis juga di atas meja mu) : Harimu adalah hari ini. Jika kamu percaya pada diri sendiri, dengan semangat dan tekad yang kuat, maka kamu akan dapat menundukkan diri untuk berpegang pada prinsip: aku hanya akan hidup hari ini. Prinsip inilah yang akan menyibukkan dirimu setiap detik untuk selalu memperbaiki keadaan, mengembangkan semua potensi, dan mensucikan setiap amalan. Dan itu, akan membuatmu berkata dalam hati, “Hanya hari ini Aku berkesempatan untuk mengatakan yang baik-baik saja. Tak berucap kotor dan jorok yang menjijikan, tidak akan pernah mencela, menghardik, dan juga membicarakan kejelekan orang lain. Hanya hari ini Aku akan hidup, maka Aku akan memperhatikan kebersihan tubuhku, kerapian penampilanku, kebaikan tutur kata dan tindak tandukku”.

    Karena hanya akan hidup hari ini, maka Aku akan berusaha sekuat tenaga untuk taat kepada Rabb, mengerjakan sholat sesempurna mungkin, membekali diri dengan sholat-sholat sunah nafilah, berpegang teguh pada Al-Qur’an, mengkaji dan mencatat segala yang bermanfaat. Aku hanya akan hidup hari ini, karenanya aku akan menanam dalam hatiku semua nilai keutamaan dan mencabut darinya pohon-pohon kejahatan berikut ranting-rantingnya yang berduri, baik sifat takabur, ujub, riya’, danburuk sangka.
    Hanya hari ini aku akan dapat menghirup udara kehidupan, maka aku akan berbuat baik kepada orang lain dan mengulurkan tangan kepada siapapun. Aku akan menjenguk mereka yang sakit, mengantarkan jenazah, menunjukkan jalan yang benar bagi yan tersesat, memberi makan orang kelaparan, menolong orang yang sedang kesulitan, membantu orang yang dizhalimi, meringankan penderitaan orang yang lemah, mengasihi mereka yang menderita, menghormati orang-orang alim, menyayangi anak-anak kecil, dan berbakti kepada orang tua.

    Aku hanya akan hidup hari ini, maka Aku akan mengucapkan, “wahai masa lalu yang telah berlalu dan selesai, tenggelamlah seperti mataharimu. Aku tak kan pernah menagisi kepergianmu, dan kamu tidak akan pernah melihatku termenung sedetik pun untuk mengingatku. Kamu telah meninggalkan kami semua, pergi dan tak pernah kembali lagi.” “Wahai masa depan, engkau masih dalam kegaiban. Maka, Aku tidak akan pernah bermain dengan khayalan dan menjual diri hanya untuk sebuah dugaan. Aku pun tak bakal memburu sesuatu yang belum tentu ada, karena esok hari mungkin tak ada sesuatu. Esok hari adalah sesuatu yang belum diciptakan dan tidak ada satu pun darinya yang dapat disebutkan.” “Hari ini milik Kamu”, adalah ungkapan yang paling indah dalam “kamus kebahgiaan”. Kamus bagi mereka yang menginginkan kehidupan yang paling indah dan menyenangkan”

    Jika hidup kita di dunia hanyalah hari ini, apa yang Kamu akan lakukan sepanjang hari?

    Go Green

    Saving our Planet is a program that was persuading the earthlings so that they would become more concern and care to their entire environment. It was because the civilization that has been created by the modern people in this millennium era had affected so many destructive impacts which are really needed to be concerned. These impacts are causing a new problem, The “Global Warming”. In prediction, that in the last 100 years the temperatures of our planet has increased by 1’ every year. Meanwhile. The ocean surface has increased for about 1 meter from its former level. The problem is, modern people not only wanted to increase their prosperity, but also increase their rate of comfortable & luxurious life.

    The situation was very different if we looked back to the last century where the pollution, the industrial garbage, and the toxin gases were friendlier, friendlier, because on the 19th Century the technologies improve-men and the consumerism character was not yet significant. Or should we say in this millennium era, the Earth exploitation and exploration were causing the crucial problem for the earthlings.

    How crucial the earth environmental problems we face are for example: The protected animals & plants from certain species nearly extinct, the plantation sector is causing another problem for environment & ecosystem, forest logging without reboization, and the impact of mines exploitation that cannot be recycled and maintenance of mine sector, etc. for us, the youth generation is asking to the politicians and the government especially in Indonesia, “Why do those problems I mentioned left uncared without any preventive actions?” in fact, our ex-Minister of Environment of “Orde Baru” era Prof. Dr. Emil Salim has warned and gave us an opinion about will happen on the next 20 years. He said that the situation will be dangerous if there are no actions to prevent this. We need the proactive steps to maintain the nature and to rehabilitee what we have disrupted from every department that is connected with the environmental cases and our community. The example about the impact of human’s greed to the nature is The Lapindo Brantas case. That’s how the nature shows us their power. There’s not even one human could stand against the power of nature. Until now, there are no way to stop the mud throwing and even the poisonous gases that is unwanted by the people.

    We as the khalifah of the earth can only begging, begging, and begging to the nature and destroy the nature. But when we must give something to the nature or maintain the nature, we feel that we don’t want to! Is the nature retaliating our doings? When we think deeply over this I guess the answer is “yes”, the nature is angry to us. The nature’s balance was really disturbed by the mortal’s hands and this behaviour has spread widely over the world because of our hedonism.

    The question is “How”? How do we realize collectively for the world’s life so that the Earth could become a better place to live?

    We as the youth generations, the lines of the civilization must be as one to create the vision & mission to help the government and the people for watching over the reboization program and for the environtmen reparation that is caused by the industrialist and the people generally wherever they are. We as the youth generation without exception must be totally devote our bodies & wills for the sake of healthy world, comfortable world, and for the sake of better place to live…

    I suggest to the government and the people of Indonesia to plant the cambium plants or the pot plants on every one of the house garden. Everyone, every people must be responsible for every single plants. Imagine! If every people have 1 plant in one house, there are 200 millions of plants in Indonesia. This is a very good step to begin our mission to prevent the Global Warming. Start this on any time now! For my recommendation, the sansivieras (one of the most beautiful pot plant) is really good to kept because of its great use of anti-pollutant & anti-free radical. Besides, its beauty will decorate our house so that we won’t feel bad to buy it.

    Hasil Penghitungan Suara


    Setelah melalui berbagai kegiatan dalam rangkaian Pemira IKM Vokasi UI. Akhirnya pada hari Kamis, tanggal 10 Maret 2011 telah dilakukan penghitungan suara untuk Calon Ketua & Wakil Ketua BEM Vokasi UI 2011. Berikut hasil penghitungannya:

    • Ichwan Abdillah-Deden Supriatna 242 Suara

    • Margaretha Anggrina – Vinny Dwicahyo 677 suara

    • Angga Rizki Ramadhan – Reza Ichwansyah 628 suara

    • Abstain 24 suara

    • Tidak sah 164 suara

    Dengan demikian terpilihlah Margaretha Anggrina dan Vinny Dwi Cahyo sebagai Ketua dan Wakil Ketua BEM Vokasi UI 2011.

    CONGRATULLATION !!!

    Friday, January 21, 2011

    Menangislah untuk Melembutkan Hati

                    Percaya, kan, kalo tangisan itu bisa melembutkan hati? Logikanya, kalo kita bertanya tentang ini, cobalah diri kita untuk merasakan indahnya perenungan yang disertai dengan tangis dan mengakui kesalahan diri. Inilah yang dinamakan muhasabah. Inget nggak, sebuah syair yang diucapkan seorang salehin.
    Wahai Tuhan, aku bukanlah ahli syurga,
    namun tak mampu menahan siksa neraka.
    Kabulkan tobat ampuni dosa-dosaku.
    Hanyalah Engkau pengampun dosa hamba-Mu.


    Allahu Akbar! Betapa agungnya pengakuan kelemahan diri ini. Dan, hanya orang-orang tertentulah yang Allah lembutkan hatinya sehingga ia bisa merasakan perenungan mendalam bernama muhasabah diri.

    Itulah yang dinamakan kecerdasan iman. Ketika jiwa-jiwa menuju puncak pengalaman spiritual yang tinggi. Orang-orang yang memilki kecerdasan iman, pastilah memilki kelembutan hati yang sangat dalam. Betapa pentingnya peranan hati yang bersih di dalam membangun kecerdasan seseorang. Karena, hati yang bersih sajalah yang siap menerima bimbingan wahyu. Dan, Allah swt. berkenan melembutkan hatinya.

    Kalo aja dalam setiap detiknya kita selalu mengingat bahwa maut akan senantiasa mengintai kita, kecelakaan apapun akan menimpa jasad ringkih kita; pasti kita akan terus terpacu untuk melakukan kebaikan. Hanya masalahnya, urusan maut ini selalu terlibas dengan kesenangan-kesenangan dunia. Main, dugem, pacaran, dan sebarek aktivitas “fana” lainnya selalu mengganggu stabilitas keimanan kita.

    Hingga ketika Allah Swt., menagih haknya untuk diingat, waktu kita habislah sudah karena terlampau lelah untuk mengejar harta, kedudukan, dan kekuasaan. Sebagian ulama salaf berkata,  “Setiap manusia tentu mempunyai mata di wajahnya untuk memandang urusan dunia dan dua mata di hatinya untuk memandang urusan akhirat. Jika Allah Swt., menghendaki suatu kebaikan bagi seorang hamba, Dia bukakan kedua matanya yang berada di hati sehingga dengan dua mata itu, dia bisa melihat kenikmatan dan kesenangan yang tidak pernah dilihatnya dengan mata kepala”.

    Inilah janji yang dapat dipegang perkataannya. Jika Allah Swt., menghendaki selain itu, Dia akan membiarkan hati makhluk-Nya apa adanya!

    Masya Allah, sungguh rumit yang namanya masalah hati. Dan jangan sampai kita bermain-main dengannya. Jangan sampai kita membuat Allah Swt., murka dengan menciptakan tandingan-tandingan bagi hati kita.

    Nah, karena ancaman yang keras bagi yang melupakan Allah itu sangat berat, sempatkan diri kita untuk bermuhasabah atau mengevaluasi diri mengingat dosa-dosa dan kesalahan kita. Dan, ini baik sekali kita lakukan menjelang tidur, setiap hari. Bawalah jiwa kita untuk senantiasa berkontemplasi. Bicara pada dirinya sendiri. Bertanya pada seluruh anggota badan, sudahkah mereka dibawa pada kebaikan? Untuk apa waktu kita habiskan seharian?

    Apakah hanya sibuk memikirkan pekerjaan atau bincang-bincang tiada guna, dan hanya mencari keburukan orang dengan ghibah, atau juga sibuk mengerjakan hal yang tiada guna, menonton televisi berlebihan, jalan-jalan tanpa tujuan, dan hanya menghabiskan uang?

    Jangan sampai kita tergolong pada orang-orang yang Allah golongkan kepada golongan orang-orang yang merugi seperti dalam Surah Al-‘Ashr. Demi waktu … sesungguhnya setiap orang itu adalah merugi. Kecuali orang-orang yang nasehat-menasehati dalam kebaikan dan kesabaran.

    Kalo udah tahu ini, apa kita masih cuek buat melakukan hal yang useless atau wasting time? Padahal, Malaikat ‘Izrail akan selalu siap setiap saat untuk mencabut ruh kita dari jasadnya. Masya Allah… menangislah.. menangislah sesering mungkin. Akui kesalahan diri dan lemahnya jiwa ini. Semakin sering seseorang menangis dan mengakui kelemahan diri, akan semakin kecil kemungkinan dia berlaku sombong, apa yang bisa disombongkan? Sedangkan kecantikan, kekayaan, kecerdasan yang dimiliki, bisa saja Allah cabut kapan saja karena Dialah pemilik semua itu.

    Ada sebuah kisah tentang seseorang yang memiliki kecerdasan luar biasa. Dia kuliah di perguruan tinggi bergengsi, Harvard University. Betapa bangganya dia dengan intelegensi yang dimilikinya sehingga kerap kali dia menyombongkan diri.

    Hingga suatu waktu, sebuah kejadian menimpanya, saat dia sedang melakukan percobaan di laboratorium. Pembuluh darah otaknya pecah hingga ia tak sadarkan diri. Lalu, apa yang terjadi? Ternyata, dia nggak lagi bisa mengingat kejadian yang dialaminya, bahkan kejadian yang baru saja dialami 5 menit yang lalu. Untuk mengingat apakah dia sudah makan atau belum pun, dia tidak mampu. Na’udzubillah. Maka, berlindunglah kita dari godaan setan agar dijauhkan dari sifat sombong.

    Truz …, apa kabar dengan seleb-seleb keren pujaanmu? Ketampanan or kecantikan yang mereka miliki hanyalah titipan Allah, kan? Lalu, apakah mereka berhak sombong atas itu? Nah, kalo misalkan Daniel Radcliffe kesayanganmu tiba-tiba cacat, apa kamu masih memujanya? Kalo idolamu, Angelina Jolie tiba-tiba mengalami kecelakaan hingga seluruh tubuhnya terbakar, apa kamu masih ngefans? (woii, ini bukan ngedoain lho). Fuuih…, sangat tipis ternyata batas antara kagum dengan benci. Karenanya, Rasulullah Saw., bersabda, “Janganlah kamu terlalu membenci seseorang atau mencintai seseorang, karena bisa jadi akan mengalami kebalikannya.”

    Nah, kali ini, kita latih yuk, hati kita supaya menjadi lebih lembut dan kamu pun akan lebih mudah tersentuh dengan keagungan Allah.

    Mudah aja caranya. Kamu sering ngerasa terharu, kan, kalo mengingat orangtua, khususnya ibu. Bahkan, sampe menitikkan air mata kalau mengingat jasa-jasanya.

    Melatih hatimu untuk lebih peka dan lembut adalah dengan membaca puisi renungan tentang ibu berikut ini. Ikuti langkah – langkahnya, ya!
    1.       Ciptakan suasana syahdu, senyap. Lebih bagus kamu lakuin terapi ini setelah melakukan sholat malam.
    2.       Pastikan kamu sendiri, ya, coz kalo ada orang lain, konsentrasimu akan buyar. Apalagi kalo ada adik yang suka rebut dan rese gangguin kamu. Hehehe ….
    3.       Awali dengan mendengarkan lagu-lagu lembut tentang ibu. Kamu bisa pilih lagu:
    ·         Bunda dari Melly Goeslaw
    ·         Ibu dari Iwan Fals
    ·         Lagu untuk Ibu dari Nasyid Brothers, atau
    ·         Untukmu Bunda dari Nasyid Gradasi.
    4.       Konsentrasikan pikiranmu pada sosok ibu yang telah mengandungmu selama Sembilan bulan dengan membawa beban berat.
    5.       Mulailah membaca sambil merenungi puisi berikut ini dengan back sound lagu Bunda-nya Melly Goeslaw, kemudian musik selanjutnya instrument Koi dari Kitaro.

    BUNDA
    Bunda…
    Tiada habis waktuku mengingatmu
    Sejak aku berada dalam gulita di rahimmu
    Kau belai aku penuh kasih saying
    Kau rela membagi setengah napasmu … setengah nutrisimu … setengah hidupmu
    Untukku … untukku …!
    Kau tabah, meski setiap pagi kau tersiksa dengan morning sick yang sungguh memualkan
    Atau meski kau harus hadapi hipermisis syndrome yang sungguh menyakitkan
    Tapi kau tetap bersabar …
    Dan kau menikmatinya …
    Kau nikmati detik-detik penantian hadirnya aku ke dunia
    Dengan tidurmu yang tiada lelap dan mata yang sulit terpejam karena aku yang tidak bisa diam
    Belum lagi aku yang sering menyulitkan saat kau berjalan, duduk, berbaring, bahkan untuk bernapas sekalipun begitu sesaknya kau rasakan
    namun, lagi-lagi kau tetap tersenyum penuh ketabahan
    ...
    Tetap saja kau alunkan senandung doa-doa dan harapan akan keselamatan

    Bunda …
    Tiada habis waktuku memujamu
    Saat aku lahir ke dunia …
    Dirimu harus berjuang penuh kesungguhan
    Tiada perjuangan yang paling agung kecuali saat-saat kau harus mengorbankan kehidupan
    Kala saat itu ada dua pilihan antara hidup dan kematian
    Lalu lahirlah aku ke dunia …
                    Dengan takzim kedua telinga ini ayah azankan
    Bersam ayah, kau timang aku dengan berlafaz-lafaz doa kau lantunkan
    Meski saat itu, tubuh yang lemah dan sakit tiada terperi kau rasakan

    Bunda …
    Tiada henti aku mendoakanmu …
    Ternyata aku belum berhenti menyusahkanmu
    Saat kau harus hadapi kenakalan demi kenakalan yang kulakukan
    Mulai dari mengotori lantai, mencoret-coret tembok, bahkan memecahkan vas kesayangan
    Namun, sekali lagi kau tak pernah mengeluh
    Karena yang ada saat itu hanyalah berjuta pengertian
    Oh, sungguh beribu … berjuta … bermiliar … bahkan tak terhitung lagi kasih saying yang kau curahkan
    Betapa seluruh waktu hidupmu kau korbankan untukku
    Tiada lagi yang selalu kau ucapkan selain, ya habibati … La tusyrik billah …
    Kau didik aku dengan perintah-perintah Allah …
    Kau ajari aku bagaimana shalat dan mengaji …
    Kau tidak ajarai aku bagaimana menari dan menyanyi …
    Dan kau tak mengenalkan padaku kemewahan …
    Yang kau tanamkan adalah kesahajaan, kesabaran, dan sebenar ketakwaan …

    Bunda …
    Tak habis waktuku mencintaimu …
    Bahkan, sampai aku tumbuh remaja’masih saja aku menyusahkan hati …
    Saat kau harus hadapi begitu banyak perubahan anakmu ini
    Saat kita sering berdebat karena keegoisanku yang tengah mencari jati diri
    Namun, kau begitu sabar dan begitu mengerti
    Kau selalu berusaha memberikan pemahaman yang sangat menyejukkan hati …
    Bagai oase ditengah gurun pasir
    Kau selalu ada kala jiwa mengalami duka
    Bagai angin sepoi-sepoi dicerahnya hari
    Kau selalu embuskan ketenangan kala hati dililit nestapa
    Dan, bagai obat yang sangat ampuh
    Kau mampu jadi penawar bagi luka hatiku hingga ku sembuh

    Bunda …
    Tiada henti ku menangis untukmu …
    Kau adalah wanita paling tegar di dunia ini …
    Begitu tangguhnya dirimu menghadapi karang nan terjal diluasnya laut kehidupan ini
    Kau yang begitu tegarnya membesarkan anak-anakmu
    Dengan kedua tanganmu yang lemah
    Dengan segala kemampuan yang kau punyai
    Bahkan, sampai dengan mengorbankan diri sendiri …

    Kuingat Bunda …
    Bahkan, kau rela mengenyahkan keinginanmu untuk membeli barang yang kau inginkan
    Hanya karena kau teringat anak-anakmu yang perlu banyak biaya
    Kau rela meski harus hidup sederhana … bahkan begitu sangat sederhana
    Asal anak-anakmu berhasil mewujudkan mimpi-mimpinya …

    Bunda, entah apalagi yang harus kukatakan …
    Tak cukup berlembar-lembar puisi aku persembahkan
    Tak cukup berlembar-lembar uang hijau aku berikan
    Tak cukup pengabdian yang selama ini telah aku lakukan
    Untuk menggangti tetesan darah dan keringat yang telah kau korbankan

    Bunda … aku tak bisa apa …
    Hanya bisa memberikan beruntai doa
    Semoga engkau dapatkan pahala yang terbaik di sisi-Nya
    Dan, aku berjanji …
    Kuakan menyenangkan hatimu dengan apa pun cara
    Bahkan, meski kuharus menyabung nyawa …
    Demi darahmu yang mengalir ditubuhku hingga sekarang …
    Demi hidup dalam ketenangan din ini, yang semua ini kau yang menanamkan
    Demi kasih sayang dan pengorbanan yang tak henti-hentinya kau berikan …
    Bahkan sampai sekarang …
    Kala seharusnya kau tiada menyulitkanmu lagi
    Kala seharusnya, kau harus beristirahat saja dari kelelahan raga karenaku ..
    Tetapi, kulihat begitu bersemangatnya kau memberikan seluruh dedikasi untuk diri ini …
    Dalam usiamu yang tak lagi muda

    Bunda …
    Tahukah apa yang paling kutakutkan ?
    Bunda … aku takut jika suatu waktu Sang Pemilik Raga menghentikan kisah indah antara kita
    Begitu takutnya Bunda …
    Sehingga dalam setiap doa-doa, aku selalu memohonkan panjangnya usia.

    Wednesday, January 12, 2011

    Indonesian Planet Names Listed in the Space

    Minor planet is a term used for non-sky objects that orbit the planet or comet Sun. The first minor planet discovered was Ceres in 1801 which became known also as the IAU dwarf planet after doing redenefinisi to the classification of the planet in 2006.

    Until December 2010, already 257 455 minor planets that have been given a number identification / codification of over 535,000 minor planets that have been found. And from 257 455 new minor planet was about 16,154 minor planets that already have official names. Among the thousands of names, some of whom have Indonesian names, which is given as a reward or a reminder of a place and event.

    Asteroid Name By Name Former Head of Bosscha Observatory 

     

    Bosscha Observatory. credit: Ivie
    Most recently, in November 2010, the IAU gave four Indonesian name as the name of four asteroids in the Main Asteroid Belt. Go-4 names are the names of the former head of Bosscha Observatory provided by the IAU as a tribute to Bosscha Observatory, which is the observatory in Indonesia as well as having an important role in the history of astronomy in the southern sky.

    The 4th name was given to four asteroids discovered by husband and wife Cornelis Johannes van Houten and Ingrid van Houten-Groeneveld conducting an analysis of photographic plates taken by Tom Gehrels on October 16, 1977 in Palomar - Leiden Trojan survey. The discovery of asteroids - asteroids is done using the 122cm Schmidt telescope at Palomar Observatory. In these observations, the shooting is done by using 68 plates to survey trojan between Mars-Jupiter. Among the minor planets were found, four asteroids were given names based on the name of the former head of Bosscha Observatory are:
    Hidayat 12 176 / 3468 T-3
    Bambang Hidayat promoter of astronomy in Indonesia. He is recognized for their work in the field of double star looks and star with H emission line He also became director of Bosscha Observatory in Lembang from 1968 - 1999 and became Vice President of the IAU from 1994 to 2000.
    Asteroid 12176 Hidayat. Credit: NASA
    Raharto 12 177 / 4074 T-3.
    Taken from the name Moedji Raharto, an astronomer Indonesia as well as senior lecturer in Astronomy ITB. He served as head of Bosscha Observatory from 1999 - 2004. Moedji work in the field of galaxy structure based on the Hipparcos catalog and the IRAS-Point Source catalog. 


    Asteroid 12 177 Raharto. Credit: NASA

    Dhani 12 178 / 4304 T-3
    Taken from the name of the astronomer and physicist Sun Indonesia Dhani Herdiwijaya who also served as director of Bosscha Observatory in 2004 - -2006. He is known for his work in terms of binary stars, solar magnetic activity and its relation to weather and climate.
    Asteroid 12 178 Dhani. Credit: NASA
    Taufiq 12 179 / 5030 T-3
    Named by name Taufiq Hidayat who served as head of Bosscha Observatory in the year 2006 to 2010. he is known for his work in the field of the Solar System and extrasolar transit and active against the effects of urbanization around Bosscha Observatory.Or in other words around Bosscha development problems that threatened the existence of Bosscha as a research observatory.
    Asteroid 12 179 Taufiq. Credit: NASA
    In addition to these name-4, previously there have been several names former head of Bosscha is also immortalized as the name of the asteroid that is:
    Van Albada 2019 / 1935 SX1
    Asteroid was discovered on September 28, 1935 by H. van Gent a Dutch astronomer who make observations from the Leiden Southern Station and the Union Observatory in Johannesburg South Africa . Named by the name of Gale Bruno van Albada who became head of Bosscha Observatory in May 1949 until July 1958. Van Albada itself a pioneer of astronomy education in Indonesia and was appointed professor of astronomy ITB in 1951.

    The 5408 / 1232 T-1

    Dianamakan under the name The Pik Sin, who served as head of Bosscha Observatory from 1959 -1968.This asteroid was discovered by Cornelis Johannes van Houten, Ingrid van Houten-Groeneveld and Tom Gehrels on March 25, 1971 from observations at Palomar Observatory. The name is given as a tribute to The Pik Sin on birthday-65.

    Asteroid Names Based on contributions from and for Astronomy Indonesia

    In addition to these names there are some names that are also provided by the IAU to name a minor planet as the award for their contributions in astronomy from the Dutch East Indies or Indonesia, namely:
    Johanmohr 5494 / 1933 UM1
    Discovered in 1933 by Karl Wilhelm Reinmuth at Heidelberg and was named as a reward for success johanmohr contribution Reverend Johan Maurits Mohr (1716-1775) in astronomical and meteorological observations. These include the Venus occultation observation in Batavia in 1761 and 1769 from his private observatory in Molenvliet, Batavia, Dutch East Indies (now Indonesia).
    2378 Pannekoek / 1935CY
    Named after Dutch astronomer beradasarkan name Antonie Pannekoek and was discovered by H. van Gent February 13, 1935 in Johannesburg (LS).Pannekoek is the coach of the GB van Albada and has a big role for astronomy in Indonesia.

    10 966 van der Hucht / 3308 T-1

    Found March 26, 1971 by CJ van Houten, I. van Houten-Groeneveld and T. Gehrels. Karel A. van der Hucht is an astronomer at the Space Reserach Center Utrecht and worked actively in the study of Wolf-Rayet star and set the Catalogue of Galactic Wolf-Rayet Stars. Currently he serves as advisor to the Executive Committee of the IAU.

    The name of the asteroid by the name of the place in Indonesia and who had relationship with Indonesia is:
    Merapi 536 / 1904 OF
    Found May 11, 1904 by GH Peters in Washington and named after Mount Merapi / Marapi West Sumatra which is the site of the expedition from the U.S. Naval Observatory and several other expeditions to make observations during solar eclipse on May 17, 1901. The mountain is out smoke continually / continuously and the name itself means "with fire / with fire". The name proposed by the inventor Merapi Merapi, asteroids 536 which is also one member of the solar eclipse expedition in Sumatra.
    731 Heaven / 1912 OQ
    Discovered 15 April 1912 by A. Massinger in Heidelberg and was named Heaven who came from the Indonesian language of Heaven. Heaven on Earth called Heaven world.
    732 Tjilaki / 1912 OR
    Discovered 15 April 1912 by A. Massinger in Heidelberg and was named Tjilaki / Cilaki from the name of the river and village Tjilaki / Cilaki originating from mountain Malabar. Tji means river.
    754 Malabar / 1906 UT
    Discovered August 22, 1906 by August Kopff at Heidelberg. Named by name pegununungan Malabar Malabar Regional renowned as the tea plantations. The name is taken to commemorate the solar eclipse expedition undertaken by the Dutch and German to Christmas Island in 1922.
    Bali 770 / 1913 TE
    Discovered October 31, 1913 by A. Massinger in Heidelberg. The name Bali is Indonesia's local name of the Hindu majority. Bali in the name of this asteroid is dedicated in the name of the King clan Daityas in Hindu Puranas.
    772 Tanete / TR 1913
    Found December 19, 1913 by A. Massinger in Heidelberg and named Tanete based on place names in Sulawesi, Indonesia.
    863 Benkoela / BH 1917
    Discovered by M. February 9, 1917 Wolf in Heidelberg and called Benkoela and estimated that name is a city Benkoelen (Bengkulu) in Sumatra, Indonesia.
    Garuda 2307 / 1957 HJ
    Main Asteroid Belt Asteroid discovered on April 18, 1957 in La Plata Observatory. It is believed the name is actually associated with the name of India. Garuda is proposed as the name of the asteroid 1957 HJ derived from Sanskrit and is the son of Kasyapa and Vinata in Indian mythology.
    Multatuli 7172 / 1988 DE2
    Discovered 17 February 1988 by EW Elst at the European Southern Observatory. Named after the famous writer from the Netherlands, or Multatuli Eduard Douwes Dekker (1820-1887). In 1838, Multatuli arrived in the Dutch East Indies and in 1856 he resigned from the position of Assistant Commissioner of Lebak Java in the absence of support by the government (the Dutch-red) in its struggle to protect the Javanese from the exploitation of their employers.He later returned to Europe and internationally known for his novel Max Havelaar (1860) which then brings Multatuli to conduct his defense and demanded justice in Java and satirize middle-class mentality of the Dutch nation. Multatuli names submitted by the inventor of the asteroid and is supported by the CF Merks and J. Meeus.
    Naming Asteroids itself takes a long time because at the beginning found he was only given a special code and given a number if its orbit is known well. Submission of names conducted by the inventor will be discussed by the IAU and approved before given an official name.

    Sunday, January 9, 2011

    Man Jadda Wa Jadda :)

    Siapa yang bersungguh - sungguh pasti berhasil !!
    Man Shabara Zhafira. Siapa yang bersabar akan beruntung. Jangan risaukan penderitaan hari ini, jalani saja dan lihatlah apa yang akan terjadi di depan. Karena yang kita tuju bukan sekarang, tapi ada yang lebih besar dan prinsipil, yaitu menjadi manusia yang telah menemukan misinya dalam hidup.

    Monday, January 3, 2011

    Team Building, Hahaha XDD

    January, 1st 2011

    @Pasir Muncang

    Hiking To The Tea Park Gunung Gede Pangrango

    On a half way to Tea Park
    we are a happy family, hahaha XDD

     @Tea Park - Gunung Gede Pangrango

    Cansenbu - Out Bond Park


    On Rest Place << ngarang, XDD

    di Mobil pick up masih sempet aja narsis, ckck :P

    naik-naik ke puncak gunung, kiri kanan pohon liar (_ _")\

    wiihh, foto ga ngajak2 saya DX

    kurang deket nih capturenya, aargghh!!!

    ga jelas banget deh, heuu
    masih pagi buta nih
    and this is too

    ayo baris ayo bariiiissss !!!

    -welcoming style- so stranger @@a
    cloudy =="
     
    Ini pas lagi dimana yah?!
    what's ma'mur been doing?? :p

    Tea Park nih, hehe ^^>
    ready to go home :D
    Operasi Semut has begun, wkakak XD
    give your best style! hoho

    It was a beautiful unity and Our togetherness will never end
    We are everlasting friends